7 Cara Alami untuk Meremajakan Tubuh Anda
Oleh Kang Erdien | Senin, 20 Mei 2019 21:55 WIB | 8.663 Views
1. Perbaiki Kualitas Tidur
Memastikan tidur yang cukup dan berkualitas setiap malam adalah suatu keharusan untuk mendukung kesehatan tubuh Anda dan sistem detoksifikasi alami.
Tidur memungkinkan otak Anda untuk mengatur ulang dan mengisi ulang dirinya sendiri, serta menghilangkan produk sampingan limbah beracun yang telah menumpuk sepanjang hari. Salah satu produk limbah tersebut adalah protein yang disebut betaamiloid, yang berkontribusi terhadap perkembangan penyakit Alzheimer.
Dengan kurang tidur, tubuh Anda tidak punya waktu untuk melakukan fungsi-fungsi itu, sehingga racun dapat menumpuk dan memengaruhi beberapa aspek kesehatan. Tidur yang buruk berpengaruh terhadap kesehatan jangka pendek dan jangka panjang, seperti stres, kecemasan, tekanan darah tinggi, penyakit jantung, diabetes tipe 2, dan obesitas.
Jika Anda kesulitan tidur di malam hari, cobalah untuk mengubah gaya hidup seperti disiplin dengan jadwal tidur dan membatasi cahaya biru - yang dipancarkan dari perangkat seluler dan layar komputer sebelum tidur. Hal itu bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tidur.
2. Minumlah Lebih Banyak
Air bukan sekadar untuk memuaskan dahaga. Air juga mengatur suhu tubuh Anda, melumasi sendi, membantu kesehatan pencernaan, dan penyerapan nutrisi, serta mendetoksifikasi tubuh Anda dengan mengeluarkan produk limbah larut air.
Sel-sel tubuh Anda harus terus diperbaiki agar berfungsi secara optimal dan memecah nutrisi untuk digunakan tubuh Anda sebagai energi. Namun, proses ini melepaskan limbah - dalam bentuk urea dan karbon dioksida - yang dapat membahayakan jika dibiarkan menumpuk di darah Anda.
Dalam hal ini, air mengangkut produk-produk limbah ini, secara efisien membuangnya melalui buang air kecil, bernapas, atau berkeringat. Menjaga tubuh Anda tetap terhidrasi dengan baik adalah penting untuk proses detoksifikasi.
Asupan harian yang memadai untuk air adalah 125 ons (3,7 liter) untuk pria dan 91 ons (2,7 liter) untuk wanita. Anda mungkin perlu lebih banyak atau lebih sedikit tergantung berat badan Anda, tempat tinggal Anda, dan tingkat aktivitas Anda.
3. Kurangi Asupan Gula dan Makanan Olahan
Gula dan makanan olahan dianggap sebagai akar dari krisis kesehatan masyarakat saat ini. Terlalu banyak konsumsi makanan bergula dan olahan terkait dengan obesitas dan penyakit kronis lainnya, seperti penyakit jantung, kanker, dan diabetes.
Penyakit-penyakit ini menghambat kemampuan tubuh Anda untuk secara alami mendetoksifikasi dirinya sendiri dengan merusak organ-organ yang memainkan peran penting, seperti hati dan ginjal Anda.
Misalnya, konsumsi minuman manis yang tinggi dapat menyebabkan perlemakan hati, suatu kondisi yang berdampak negatif terhadap fungsi hati.
Dengan mengonsumsi lebih sedikit
junk food, Anda dapat menjaga sistem detoksifikasi tubuh Anda sehat. Anda dapat membatasi
junk food dan menggantinya dengan pilihan yang lebih sehat seperti buah-buahan dan sayuran.
4. Makanlah Makanan Kaya Antioksidan
Antioksidan melindungi sel-sel Anda dari kerusakan yang disebabkan oleh molekul yang disebut radikal bebas. Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh produksi radikal bebas yang berlebihan.
Tubuh Anda secara alami menghasilkan molekul-molekul ini untuk proses seluler, seperti pencernaan. Namun, alkohol, asap tembakau, pola makan yang buruk, dan paparan polutan dapat menghasilkan radikal bebas yang berlebihan.
Dengan menyebabkan kerusakan pada sel-sel tubuh Anda, molekul-molekul ini telah terlibat dalam sejumlah kondisi, seperti demensia, penyakit jantung, penyakit hati, asma, dan jenis kanker tertentu.
Mengonsumsi makanan kaya antioksidan dapat membantu tubuh Anda melawan stres oksidatif yang disebabkan oleh radikal bebas berlebih dan racun lain yang meningkatkan risiko penyakit.
Berry, buah-buahan, kacang-kacangan, coklat, sayuran, rempah-rempah, dan minuman seperti kopi dan teh hijau memiliki sejumlah antioksidan tertinggi. Anda juga dapat memilih salah satu sumber antioksidan alami terbaik, yakni
MISTICA.
5. Konsumsi Makanan Tinggi Prebiotik
Kesehatan usus penting untuk menjaga sistem detoksifikasi Anda tetap sehat. Sel-sel usus Anda memiliki sistem detoksifikasi dan ekskresi yang melindungi usus dan tubuh Anda dari racun berbahaya, seperti bahan kimia.
Kesehatan usus yang baik dimulai dengan prebiotik, sejenis serat yang memberi makan bakteri baik dalam usus Anda yang disebut probiotik. Dengan prebiotik, bakteri baik Anda dapat menghasilkan nutrisi yang disebut asam lemak rantai pendek yang bermanfaat bagi kesehatan.
Bakteri baik di usus Anda bisa menjadi tidak seimbang karena bakteri jahat dari penggunaan antibiotik, kebersihan gigi yang buruk, dan kualitas makanan. Akibatnya, perubahan bakteri yang tidak sehat ini dapat melemahkan sistem kekebalan dan detoksifikasi Anda dan meningkatkan risiko penyakit dan peradangan.
Mengonsumsi makanan yang kaya prebiotik dapat menjaga sistem kekebalan dan detoksifikasi Anda tetap sehat. Sumber makanan prebiotik yang baik termasuk tomat, artichoke, pisang, asparagus, bawang, bawang putih, dan gandum. Suplemen yang dapat Anda pilih untuk hal ini juga di antaranya
NutriBurst,
Chlorophyll Plus,
Noni Plus, dan
Colostrum.
6. Kurangi Asupan Garam
Bagi sebagian orang, detoksifikasi adalah cara menghilangkan kelebihan air. Nah, terlalu banyak mengonsumsi garam dapat menyebabkan tubuh menahan cairan berlebih, terutama jika Anda ada masalah ginjal atau hati atau jika Anda tidak minum cukup air.
Walaupun mungkin terdengar berlawanan dengan intuisi, meningkatkan asupan air adalah salah satu cara terbaik untuk menghilangkan kelebihan berat air karena mengonsumsi terlalu banyak garam.
Itu karena ketika Anda mengonsumsi terlalu banyak garam dan tidak cukup air, tubuh Anda melepaskan hormon antidiuretik yang mencegah Anda buang air kecil - dan karenanya detoksifikasi.
Dengan meningkatkan asupan air, tubuh Anda mengurangi sekresi hormon antidiuretik dan meningkatkan buang air kecil, menghilangkan lebih banyak air dan produk limbah.
Meningkatkan asupan makanan kaya kalium - yang mengimbangi beberapa efek natrium - juga membantu. Makanan yang kaya kalium termasuk kentang, labu, kacang merah, pisang, dan bayam.
7. Aktif Bergerak
Olahraga teratur - terlepas dari berat badan - dikaitkan dengan usia yang lebih panjang dan pengurangan risiko berbagai kondisi dan penyakit, termasuk diabetes tipe 2, penyakit jantung, tekanan darah tinggi, dan kanker tertentu. Meskipun ada beberapa mekanisme di balik manfaat kesehatan dari olahraga, mengurangi peradangan adalah poin kunci dalam hal ini.
Sementara beberapa peradangan diperlukan untuk pulih dari infeksi atau penyembuhan luka, terlalu banyak peradangan melemahkan sistem tubuh Anda dan mempromosikan penyakit. Dengan mengurangi peradangan, olahraga dapat membantu sistem tubuh Anda - termasuk sistem detoksifikasi - berfungsi dengan baik dan melindungi terhadap penyakit.
Dianjurkan agar Anda melakukan setidaknya 150–300 menit seminggu latihan intensitas sedang - seperti jalan cepat - atau 75–150 menit seminggu aktivitas fisik intensitas tinggi.
Sumber:
HealthLine.com dengan beberapa penyesuaian