DEFISIENSI VITAMIN D; Fakta, Gejala, Bahaya, dan Penanganannya
Oleh Kang Erdien | Sabtu, 01 Juni 2019 05:35 WIB | 10.807 Views
MENGENAL Vitamin D
Vitamin D adalah salah satu nutrisi yang dibutuhkan tubuh guna menjaga kadar kalsium dan fosfat. Vitamin yang larut dalam lemak ini diperlukan tubuh untuk membantu penyerapan kalsium dan fosfat, yaitu mineral yang penting bagi pembentukan dan perlindungan tulang dan gigi.
Vitamin D dibentuk di dalam tubuh dengan bantuan sinar matahari yang diserap melalui kulit. Vitamin ini juga dapat diperoleh dari berbagai bahan makanan, seperti kuning telur, daging merah (misalnya, daging sapi), sarden, salmon, tuna, hati, serta makanan yang diperkaya vitamin D.
Vitamin D berfungsi seperti hormon steroid dalam tubuh Anda. Vitamin D berjalan melalui aliran darah masuk ke dalam sel, dan menyuruh mereka untuk mengaktifkan atau menonaktifkan gen. Hampir setiap sel dalam tubuh Anda memiliki reseptor Vitamin D.
Vitamin D juga bermanfaat untuk menjaga pertumbuhan tulang, otot, dan menstabilkan tekanan darah. Pada beberapa penelitian lainnya menemukan manfaat vitamin D mampu meredakan penyakit fibromyalgia dan memperlambat perkembangan penyakit multiple sclerosis.
FAKTA Defisiensi Vitamin D
Kekurangan atau defisiensi vitamin D dapat menyebabkan rakitis (pelunakan dan melemahnya tulang) pada anak-anak serta osteomalasia (melemahnya tulang) pada orang dewasa. Beberapa contoh orang yang rentan mengalami defisiensi ini meliputi:
- Ibu hamil atau menyusui.
- Bayi dan balita.
- Lansia di atas 65 tahun.
- Orang yang mengalami obesitas.
- Orang yang jarang terpajan sinar matahari
- Orang berkulit gelap.
Vitamin D diproduksi dari kolesterol di kulit Anda setelah terpapar sinar matahari. Dengan demikian, orang yang tinggal jauh dari garis khatulistiwa cenderung mengalami kekurangan kecuali asupan makanan mereka cukup atau mereka melengkapi dengan Vitamin D.
Pada dasarnya, kekurangan vitamin D bisa dicegah melalui pemenuhan gizi dari makanan sehari-hari, tetapi jika langkah ini dirasa masih belum mencukupi, segera konsultasikan kepada dokter untuk menentukan solusi penanganan, jadwal pemeriksaan yang tepat, sesuai dengan kondisi, usia, dan tingkat keparahan yang ditimbulkan akibat kekurangan vitamin D.
Pencegahan dan pengobatan defisiensi ini dapat dilakukan dengan suplemen vitamin D.
GEJALA Kekurangan Vitamin D
Kekurangan vitamin D kini menjadi salah satu masalah umum. Diperkirakan sekitar 1 miliar orang di seluruh dunia memiliki kadar vitamin D yang rendah di dalam darah. Berikut tanda dan gejala yang muncul pada tubuh saat kekurangan vitamin D.
1. Gejala Kekurangan Vitamin D pada Bayi dan Anak
Bayi dan anak-anak yang kekurangan vitamin D dapat menunjukkan beberapa gejala berikut:
- Sesak napas.
- Kram dan kejang otot.
- Pertumbuhan lebih lambat.
- Terlambat tumbuh gigi dan berjalan.
- Nyeri tulang.
Selain gejala-gejala di atas, bentuk kaki yang bengkok dapat menjadi tanda anak kekurangan vitamin D. Mudah terserang penyakit juga bisa menandakan anak mengalami defisiensi vitamin D, karena kekurangan vitamin ini dapat melemahkan daya tahan tubuh.
2. Gejala Kekurangan Vitamin D pada Orang Dewasa
a. Nyeri Tulang dan Punggung
Vitamin D merupakan vitamin yang berfungsi menjaga kesehatan tulang. Vitamin D membantu peningkatan penyerapan kalsium pada tubuh. Nyeri pada tulang dan punggung bisa jadi pertanda kekurangan asupan vitamin D.
b. Tulang Keropos
Selain nyeri tulang, tulang yang keropos juga penanda tubuh kekurangan vitamin D. Nutrisi ini berperan penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme tulang. Tulang keropos merupakan indikasi tulang kehilangan kalsium dan mineral lainnya. Tulang yang keropos bila dibiarkan dapat meningkatkan risiko patah tulang.
c. Luka Sulit Sembuh
Proses penyembuhan luka yang lama setelah cedera atau operasi merupakan salah satu tanda kekurangan vitamin D. Pasalnya, vitamin ini membantu meningkatkan produksi senyawa yang sangat penting untuk membentuk kulit baru saat proses penyembuhan luka. Vitamin D juga berperan dalam melawan peradangan dan infeksi dalam penyembuhan luka.
d. Sering Sakit
Vitamin D berfungsi menjaga sistem imun tetap kuat sehingga bisa melawan virus dan bakteri yang menyebabkan penyakit di dalam tubuh.
Kekurangan vitamin D dapat menjadi salah satu faktor yang menyebabkan seseorang terserang flu dan demam. Beberapa penelitian juga menunjukkan terdapat hubungan antara kekurangan vitamin D dengan infeksi saluran pernapasan seperti pilek, bronkitis, dan pneumonia.
e. Rambut Rontok
Rambut rontok bukan hanya gejala stres. Beberapa penelitian mengaitkan rambut rontok karena kekurangan vitamin D. Kekurangan vitamin D berhubungan dengan autoimun alopecia areata yang menjadi penyebab rambut rontok.
Selain itu, dalam sebuah studi kasus, aplikasi vitamin D terbukti dapat mengobati rambut rontok pada anak laki-laki.
PENYEBAB Kekurangan Vitamin D
Kekurangan Vitamin D atau defisiensi vitamin D adalah kondisi tubuh yang tidak mendapatkan asupan vitamin tersebut secara cukup. Defisiensi Vitamin D bisa terjadi karena kurang mengonsumsi makanan sumber vitamin D atau jarang terpapar sinar matahari.
Selain itu, ada beberapa kondisi yang juga dapat menyebabkan seseorang mengalami kekurangan vitamin D, yaitu:
- Menderita gangguan atau penyakit yang dapat menghambat penyerapan vitamin D di saluran cerna, seperti penyakit radang usus dan malabsorpsi.
- Menderita alergi susu atau intoleransi laktosa.
- Memiliki warna kulit gelap.
- Berusia lanjut.
- Memiliki berat badan berlebih atau obesitas.
- Mengonsumsi obat-obatan tertentu, misalnya obat antikejang atau pengobatan HIV.
- Menjalani pola makan vegetarian.
BAHAYA Kekurangan Vitamin D
Dalam banyak kasus, kekurangan vitamin D tidak menampakkan gejala apa pun. Pada kekurangan vitamin D ringan, sebagian orang bisa merasa kelelahan dan pegal-pegal di seluruh tubuh. Dalam kondisi yang sudah parah, anak-anak dan orang dewasa yang mengalami kekurangan vitamin D dapat mengalami kelainan pada tulang dan persendian.
1. Kekurangan Vitamin D pada Bayi dan Anak-anak
- Bayi yang kekurangan vitamin D kategori berat ditandai dengan defisiensi kalsium yang dapat menyebabkan gangguan, seperti kejang, kaku otot, dan kesulitan bernapas.
- Anak-anak dengan defisiensi vitamin D umumnya mengalami gangguan pertumbuhan berupa tulang tengkorak dan kaki yang lunak. Bentuk kaki terlihat melengkung atau bengkok. Kondisi ini bisa berakibat nyeri pada tulang kaki, nyeri otot, dan melemahnya otot-otot yang disebut dengan rakitis.
2. Kekurangan Vitamin D pada Orang Dewasa
Sementara itu, gejala akibat kekurangan vitamin D pada orang dewasa pada tingkatan ringan dapat menyebabkan kelelahan, nyeri samar-samar, dan perasaan kurang sehat. Sedangkan, akibat kekurangan vitamin D dalam kondisi berat bagi orang dewasa dapat mengakibatkan osteomalacia. Penyakit ini ditandai dengan munculnya rasa sakit saat menahan beban berat dan melemahnya kondisi tubuh sehingga penderita kesulitan bangun dari tempat tidur, sulit menaiki tangga, atau cara berjalan yang sempoyongan.
Sejumlah penelitian mengaitkan peningkatan risiko beberapa penyakit akibat kekurangan vitamin D berupa:
a. Osteoporosis
Asupan vitamin D yang cukup terkait erat dalam pencegahan osteoporosis di kemudian hari. Hal ini lantaran vitamin D memainkan peran penting dalam penyerapan kalsium dan metabolisme pertumbuhan tulang. Osteoporosis sendiri biasanya baru diketahui setelah penderitanya mengalami retak tulang akibat terjatuh atau kondisi lainnya. Untuk itu, Yayasan Osteoporosis Internasional
(International Osteoporosis Foundation, IOF) merekomendasikan asupan 400-800 IU Vitamin D per hari untuk dewasa di bawah 50 tahun dan 800-1000 IU untuk dewasa di atas 50 tahun sebagai langkah pencegahan osteoporosis.
b. Penyakit Jantung
Satu penelitian menemukan fakta bahwasanya seseorang dengan tingkat vitamin D yang sangat rendah, hampir 3 kali lebih berisiko meninggal karena gagal jantung dan 5 kali lebih berisiko meninggal karena kematian jantung mendadak. Meski demikian, belum jelas apakah suplementasi vitamin D yang lebih tinggi dapat menurunkan risiko ini.
c. Disfungsi Ereksi
Menurut sebuah penelitian yang dipresentasikan pada pertemuan tahunan
American Heart Association di tahun 2015, diketahui bahwa pria yang mengalami kekurangan vitamin D di dalam tubuhnya memiliki kemungkinan risiko yang lebih besar hingga 32% mengalami disfungsi ereksi dibandingkan pria dengan tingkat vitamin D yang cukup. Temuan tersebut mencerminkan adanya efek yang dimiliki vitamin D pada fungsi vaskular, termasuk pembuluh yang membawa darah ke alat kelamin. Dalam beberapa kasus lainnya, disfungsi ereksi yang dialami pria dapat pula berasal dari komplikasi kondisi medis seperti, diabetes, kanker prostat dan tekanan darah tinggi.
d. Demensia
Demensia adalah sebuah sindrom yang berhubungan dengan penurunan kemampuan fungsi otak dan bersifat kronis atau progresif. Penderitanya akan mengalami berbagai gejala seperti menurunnya kemampuan berpikir, daya ingat yang berkurang dan perubahan perilaku yang sangat memengaruhi kehidupan sehari-hari. Penyakit Alzheimer merupakan bentuk paling umum dari demensia, mewakili sekitar 80% kasus demensia.
Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kondisi ini berkaitan dengan defisiensi vitamin D. Orang-orang dengan tingkat vitamin D yang sangat rendah memiliki peningkatan risiko 125% lebih mungkin mengembangkan demensia dan gangguan neurodegeneratif.
e. Depresi
Kekurangan vitamin D bisa saja menyebabkan gangguan suasana hati bahkan memicu depresi. Pada sebuah meta analisis besar dengan lebih dari 31 ribu subjek penelitian yang diterbitkan dalam
British Journal of Psychiatry, para ahli menemukan adanya korelasi antara defisiensi vitamin D dengan depresi. Mereka para ahli beranggapan bahwa kondisi ini terkait erat dengan peran vitamin D dalam memengaruhi neurotransmitter di otak. Dimana ia dapat memicu pelepasan serotonin yang berperan sebagai kunci hormon kebahagiaan.
f. Skizofrenia
Skizofrenia merupakan salah satu gangguan psikosis yang ditandai dengan halusinasi, delusi juga perubahan perilaku. Berdasarkan studi observasional yang dipublikasikan dalam
Journal of Clinical Endocrinology & Metabolism, diketahui bahwa seseorang yang kekurangan vitamin D dua kali lebih berisiko mengalami skizofrenia.
Hingga saat ini, skizofrenia belum dapat diobati sepenuhnya. Metode pengobatan yang tersedia sebatas ditujukan untuk mengurangi dan mengendalikan gejala yang ada. Beberapa diantaranya seperti penggunaan obat antipsikotik, psikoterapi hingga terapi eletrokonvulsif. Berbagai penelitian lainnya menunjukkan adanya keterlibatan defisiensi vitamin D dengan beberapa penyakit lain, seperti multiple sclerosis, radang usus hingga sejumlah jenis kanker, yakni kanker payudara, kanker pankreas, kanker prostat, dan kanker kolorektal.
PENANGANAN Defisiensi Vitamin D
Mencukupi asupan vitamin D harian dapat menjaga tulang agar kuat dan sehat, serta mencegah berbagai penyakit akibat kekurangan vitamin ini, yaitu:
- Mengonsumi makanan yang kaya akan vitamin D, seperti susu sapi, susu kedelai, yogurt, telur, dan minyak ikan. Makanan laut, seperti ikan sarden dan tuna, juga merupakan sumber vitamin D yang baik untuk dikonsumsi.
- Berjemur di bawah sinar matahari pagi selama 20-30 menit, setidaknya 2 kali seminggu.
- Mengonsumsi suplemen vitamin D, jika diperlukan.
Meski demikian, patut diingat bahwa asupan vitamin D perlu dikonsumsi sesuai kebutuhan. Karena vitamin D adalah jenis vitamin yang larut lemak, kelebihan vitamin D akan ditumpuk di dalam tubuh. Akibatnya, lama kelamaan dapat terjadi keracunan vitamin D.
Untuk mengetahui dosis dan penggunaan suplemen vitamin D yang tepat dan sesuai kondisi kesehatan Anda, sebaiknya Anda berkonsultasi dengan dokter.
NUTRISI Organik untuk Memenuhi Vitamin D
Sekitar 80 persen vitamin D yang kita butuhkan berasal dari sinar matahari. Waktu yang disarankan untuk berjemur adalah pukul 06.00 - 09.00 ke seluruh bagian tubuh selama 10 menit. Untuk mencegah risiko kanker kulit, hindarilah paparan sinar matahari pada pukul 09.00 - 15.00.
Selain itu, untuk mencukupi asupan vitamin D harian dapat, Anda dapat memperolehnya dari beberapa sumber berikut.
1. Minyak Ikan
Suplemen minyak ikan memiliki reputasi rasa yang tidak enak. Namun saat ini dipasaran tersedia berbagai variasi suplemen minyak ikan yang membuatnya lebih enak di lidah. Suplemen minyak ikan selain kaya akan omega-3 ternyata juga mengandung vitamin D yang cukup tinggi.
2. Ikan Salmon
Ikan salmon Ini termasuk ikan yang kaya akan omega-3. Tersedia dalam bentuk ikan beku, segar atau kalengan ternyata mengandung vitamin D empat kali lebih banyak dibanding produk pertanian.
3. Tuna
Tuna merupakan jenis ikan laut yang juga kaya akan vitamin D, selain juga tinggi protein dan omega-3. Susu Susu sapi, baik itu yang full lemak atau skim, secara alamiah mengandung vitamin D dan juga diperkaya dengan nutrisi penting lainnya. Satu gelas susu mengandung sekitar 100 IU vitamin D.
4. Sereal
Kebanyakan produk sereal siap makan yang beredar di pasaran sudah difortifikasi dengan vitamin D. Kombinasikan sereal Anda dengan susu yang kaya vitamin D sebagai bagian dari menu sehat setiap hari.
4. Telur
Dengan kandungan vitamin D sekitar 21 IU dalam kuning telur dan protein murni dalam bagian putihnya, telur merupakan bahan pangan yang bernutrisi yang wajib dikonsumsi.
6. Jamur
Menurut sebuah riset yang dimuat dalam Journal of the Federation of American Societies for Experimental Biology, jamur kancing putih yang diekspos dengan sinar ultraviolet B selama beberapa jam memiliki kandungan vitamin D sekitar 400 persen lebih tinggi.
7. Udang
Udang merupakan sumber omega-3 yang tinggi protein namun rendah lemak dan kalori. Udang yang disajikan dalam takaran 85 gram mengandung 129 IU vitamin D.
8. ProArgi-9 Plus
Satu di antara beberapa keistimewaan
ProArgi-9 Plus adalah kandungan Vitamin D3 di dalamnya. Vitamin D3 membantu menjaga tingkat tekanan darah dalam kisaran normal dengan menghambat pembentukan renin, yaitu enzim yang dikeluarkan oleh ginjal dan berperan dalam efek tekanan darah tinggi. Vitamin D3 juga mengaktifkan Vitamin D reseptor (VDR) yang memainkan peran dalam mengatur relaksasi pembuluh darah. Rutin mengkonsumsi ProArgi-9 Plus bermanfaat untuk kesehatan tulang, otot, sistem kardiovaskular, bahkan menjaga berat badan ideal.
Referensi: healthline.com, alodokter.com, cnnindonesia.com, halodoc.com, honestdocs.id