Kalau Anda sudah makan makanan penurun kolesterol atau buah penurun kolesterol alami, tapi kadar kolesterol jahat LDL tetap saja tidak menurun, mungkin sudah saatnya bagi Anda untuk mencoba minum obat penurun kolesterol. Konsultasikan dengan dokter mengenai jenis obat penurun kolesterol yang sesuai dengan kondisi Anda. Berikut ini beberapa obat penurun kolesterol yang mungkin diresepkan.
Statin telah digunakan selama lebih dari 20 tahun sebagai obat penurun kolesterol yang aman dan efektif. Karena itulah, statin menjadi obat paling pertama yang diresepkan dokter untuk menurunkan kolesterol jahat LDL. Contoh obat penurun kolesterol jenis statin di antaranya:
Statin memang bisa membantu menurunkan kolesterol Anda. Namun, jangan sampai ketergantungan. Sama seperti jenis obat lainnya, statin juga memiliki efek samping yang perlu Anda perhatikan.
Baca juga >> Beragam Herbal Penurun Kolesterol Alami
Beberapa orang yang mengonsumsi obat penurun kolesterol jenis statin sering mengeluh mudah mengantuk, pusing, atau gangguan pencernaan (sembelit, diare, atau perut kembung). Akan tetapi, Anda tak perlu cemas dulu. Efek samping ini cenderung ringan dan dapat hilang beberapa minggu setelah Anda berhenti minum obat statin.
Niasin atau vitamin B3 juga dikenal sebagai asam nikotinat. Anda bisa menemukan niasin secara alami pada berbagai makanan seperti susu, telur, ikan, daging sapi, ayam, dan kacang-kacangan.
Selain dari makanan, niasin juga tersedia sebagai obat penurun kolesterol yang biasa diresepkan oleh dokter. Contoh obat penurun kolesterol yang mengandung niasin adalah Niaspan dan Nicoar. Sebelum minum obat penurun kolesterol niasin, tanyakan dulu kemungkinan efek samping yang akan terjadi. Biasanya, efek samping niasin berupa sakit kepala, kesemutan, kulit gatal atau kemerahan.
Obat penurun kolesterol lain yang mungkin diresepkan oleh dokter adalah obat pengikat asam empedu. Obat ini bekerja dengan mengikat empedu dari hati dan mencegahnya supaya tidak diserap kembali ke dalam darah.
Kolesterol digunakan untuk membuat asam empedu, yang dibutuhkan untuk mencerna makanan. Ketika asam empedu diikat, tubuh akan menggunakan kolesterol berlebih untuk membentuk lebih banyak empedu. Akibatnya, kolesterol dalam darah akan berkurang.
Baca juga >> Sumber Makanan Penurun Kolesterol
Contoh obat pengikat asam empedu di antaranya colestyramine (Prevalite), colesevelam (WelChol), dan colestipol (Colestid). Namun, hati-hati dengan efek sampingnya. Obat penurun kolesterol jenis ini dapat menimbulkan reaksi berupa nyeri otot, sakit punggung, diare, dan sakit perut.
Bagi Anda yang memiliki kadar trigliserida tinggi, dokter mungkin akan meresepkan obat penurun kolesterol jenis fibrate. Selain menurunkan kadar trigliserida, obat ini juga dapat meningkatkan kadar kolesterol baik HDL Anda. Contoh obat penurun kolesterol jenis fibrate adalah fenofibrate dan Gemfibrozil (Lopid).
PCCK9 inhibitors merupakan jenis obat penurun kolesterol yang paling baru. Obat ini digunakan pada orang-orang yang tidak dapat mengendalikan kolesterolnya dengan pola hidup sehat maupun obat statin.
Baca juga >> Buah-buahan Penurun Kolesterol
Obat ini bekerja dengan menghambat protein bernama PCSK9 supaya tubuh lebih mudah mengeluarkan LDL dari darah. Contoh obat PCSK9 inhibitor adalah alirocumab (Praluent) dan evolocumab (Repatha). Karena obat ini termasuk baru, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping yang mungkin timbul. Namun, obat alirocumab dan evoloumab biasanya menimbulkan efek samping berupa kulit gatal, demam, dan flu.
(Sumber: HelloSehat.com)